Artikel Parateks: Pengertian dan Unsur-Unsurnya
Rabu, 22 Januari 2025 07:33 WIB
Parateks: Pengertian dan Unsur-Unsurnya

Oleh: Ahmad Gusairi
- Pengertian Parateks
Parateks adalah segala elemen yang mengelilingi atau menyertai sebuah teks utama (biasanya teks tertulis seperti novel, buku, atau artikel) yang membantu pembaca memahami, menafsirkan, atau mengakses teks tersebut. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Gérard Genette, seorang teoretikus sastra asal Prancis, dalam bukunya Seuils (Paratexts: Thresholds of Interpretation).
Menurut Genette, parateks adalah “ambang batas” (threshold) antara teks dan dunia luar, berfungsi sebagai pengantar yang memediasi hubungan pembaca dengan teks utama.
- Fungsi Parateks
Parateks memainkan peran penting untuk:
-
- Memberikan konteks bagi teks utama.
- Membantu pembaca memahami maksud atau tujuan penulis.
- Menarik perhatian pembaca atau memberikan daya tarik komersial.
- Menyediakan petunjuk interpretasi terhadap teks.
- Dua Jenis Parateks Menurut Genette
- Periteks (Peritext): Elemen parateks yang ditemukan di dalam karya fisik itu sendiri. Contoh: judul, pengantar, kata pengantar, catatan kaki, indeks.
- Epiteks (Epitext): Elemen parateks yang berada di luar karya fisik tetapi terkait dengan teks tersebut. Contoh: wawancara penulis, ulasan buku, poster promosi, atau diskusi di media sosial.
- Unsur-Unsur Parateks
Berikut adalah rincian beberapa elemen parateks yang penting:
-
- Judul
Judul merupakan pintu masuk utama bagi pembaca menuju teks.
Judul sering mencerminkan tema, genre, atau gagasan utama dalam karya.
Contoh: Judul Laskar Pelangi mencerminkan harapan dan mimpi anak-anak di dalamnya.
-
- Subjudul
Biasanya melengkapi atau menjelaskan judul utama.
Contoh: Subjudul “Sebuah Novel Historis” memberikan konteks bahwa karya tersebut memiliki unsur sejarah.
-
- Kata Pengantar atau Pendahuluan
Ditulis oleh penulis atau pihak lain, kata pengantar memberikan informasi awal tentang tujuan, tema, atau latar belakang teks.
Contoh: Kata pengantar dalam novel Bumi Manusia oleh Pramoedya Ananta Toer menjelaskan nilai sejarah novel tersebut.
-
- Prakata
Berbeda dengan kata pengantar, prakata sering kali menjadi ruang pribadi bagi penulis untuk menyapa pembaca.
-
- Ilustrasi Sampul dan Blurb
Sampul: Desain visual yang membantu menarik perhatian pembaca dan menyampaikan tema karya.Blurb: Deskripsi singkat yang terdapat di belakang sampul atau di jacket buku, memberikan gambaran isi cerita.
-
- Catatan Kaki dan Catatan Akhir
Catatan ini memberikan informasi tambahan, seperti penjelasan istilah, rujukan, atau sumber informasi.
- Dedikasi
Bagian yang sering ditujukan kepada seseorang yang penting bagi penulis.
Contoh: “Untuk mereka yang percaya bahwa mimpi dapat terwujud.”
-
- Epigraf
Kutipan singkat yang diletakkan sebelum teks utama, biasanya menggambarkan tema karya.
- Pentingnya Parateks dalam Analisis Sastra
Dalam analisis teks sastra, parateks membantu para pembaca dan kritikus untuk memahami maksud dan konteks karya secara lebih mendalam. Dengan memahami elemen parateks, pembaca dapat: Menangkap nuansa dan tema yang mungkin tidak langsung terlihat di teks utama. Memahami hubungan karya dengan budaya, sejarah, atau konteks sosial tertentu.
- Contoh dalam Praktik Nyata
Buku Harry Potter and the Philosopher’s Stone memiliki parateks seperti: ilustrasi sampul khas, deskripsi di belakang buku yang merangkum cerita, hingga wawancara J.K. Rowling sebagai epiteks. Novel klasik seperti Pride and Prejudice oleh Jane Austen menggunakan epigraf yang merangkum tema-tema utamanya.
- Kesimpulan
Parateks adalah “pintu masuk” dan “jembatan” yang memudahkan pembaca berinteraksi dengan teks utama. Elemen-elemen parateks, baik yang berada di dalam buku (periteks) maupun di luar (epiteks), berfungsi sebagai penunjang interpretasi, menarik perhatian, dan memberikan konteks bagi pembaca. Pemahaman parateks membuka wawasan lebih luas tentang maksud dan tujuan karya sastra yang sedang dikaji.
Catatan:
Informasi dalam penjelasan saya di atas sebagian besar berasal dari teori Gérard Genette yang tercantum dalam karyanya Seuils (Paratexts: Thresholds of Interpretation), diterbitkan pada tahun 1987. Selain itu, konsep-konsep parateks yang dijelaskan juga merupakan pemahaman umum dari kajian kritik sastra dan naratologi. Untuk lebih spesifik, berikut adalah referensi utama terkait teori parateks:
- Genette, Gérard. Paratexts: Thresholds of Interpretation. Cambridge University Press, 1997. (Terjemahan bahasa Inggris oleh Jane E. Lewin).
- Gray, Jonathan. Show Sold Separately: Promos, Spoilers, and Other Media Paratexts. NYU Press, 2010.
- Allen, Graham. Intertextuality. Routledge, 2000.
- Genette, Gérard. Narrative Discourse Revisited. Cornell University Press, 1988.
Komentar