Rabu, 18 Maret 2020 05:43 WIB
121
|-
Schoolmedia News, Jakarta – Sekarang ini rokok elektrik sangat diminati oleh banyak orang di seluruh dunia. Di Indonesia, rokok elektrik mulai marak dikonsumsi sejak 2015. Namun seiring berkembangnya tren, pengguna rokok elektrik semakin menjamur.
Aroma asap rokok elektrik yang tidak semenyengat rokok konvensional menjadikan tingkat toleransi terhadap produk ini. Terlebih lagi, harga relatif murah dan klaim risiko kesehatan rendah membuat rokok elektrik semakin diminati banyak orang. Rokok elektrik hingga kini masih dianggap lebih aman dibandingkan dengan rokok biasa.
Nyatanya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Meski tidak menghasilkan asap berbahaya seperti rokok biasa, bukan berarti rokok elektrik tidak memiliki efek samping.
Pada akhir tahun 2019, seorang remaja asal Texas, Amerika Serikat, meninggal karena masalah paru-paru kronis akibat penggunaan rokok elektrik. Kondisi medis ini dikenal sebagai penyakit Evali atau e-cigarette or vaping used-associated lung injury.
Apa itu Evali?
Foto: Unsplash